Pengertian media sosial
Internet telah membuat lingkungan menjadi semakin terhubung, dan pertumbuhan penggunaan internet telah mengakibatkan distribusi media tradisional seperti televisi, radio, surat kabar, dan majalah menjadi semakin menurun. Pemasaran dalam lingkungan terhubung dan menggunakan konektivitas itu telah menjadi media pendukung terbaik dalam pemasaran online.
Namun mengelola Media Social membutuhkan waktu, tenaga dan keahlian. Mengelola fanpage atau twitter seperti sebuah seni berkomunikasi. Social media yang kurang terupdate akan menyebabkan kehilangan komunikasi dengan para Fans/(Follower). Sebaliknya aktivitas promosi yang berlebihan dan monoton menyebabkan kebosanan dan bahkan dapat ditinggalkan para Fans/Follower. Banyak perusahaan juga tidak mempunyai cukup waktu atau sumber daya untuk mengelola Media Sosial mereka.
Sosial Media adalah sebuah media online, dimana para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial termasuk facebook, LinkedIn dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan sosial media sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran isi dalam media social yang dapat dilakukan oleh para pengguna terdaftar (user-generated content)".
Kebanyakan orang mengasosiasikan media sosial dengan hasil positif, namun hal ini tidak selalu terjadi. Karena peningkatan dalam website media sosial, tampaknya ada korelasi positif antara penggunaan media lain seperti yang terjadi dengan adanya kasus-kasus, predator seksual melalui online (cyber- bullying), dan penurunan tatap muka interaksi Sosial media dapat mengekspos anak-anak dengan menampilkan gambar alkohol, tembakau, dan perilaku seksual menyimpang.
2. Pemanfatan Viral Marketing
Viral marketing (Pemasaran Viral), biasa dianggap sebagai iklan virus, atau pemberitahuan spontan (buzz) tentang pemasaran dan merupakan istilah- istilah yang mengacu pada teknik pemasaran yang menggunakan layanan jejaring sosial yang sudah ada dan teknologi lainnya untuk menghasilkan peningkatan kesadaran merek atau untuk mencapai tujuan pemasaran lainnya (seperti penjualan produk) melalui proses virus mereplikasi diri, pemasaran viral ini sering dianalogikan dengan penyebaran virus atau virus komputer (melalui internet dan jaringan lokal) yang terutama dikenali oleh sebagian besar antivirus yang dikenal juga sebagai pendeteksi akses halaman web (web phising).Viral marketing dapat berupa klip video, game interaktif Flash, advergames, ebooks, software brandable, gambar, pesan teks, pesan surat elektronik, atau halaman web.
Tujuan utama dari pemasar adalah menarik perhatian pelanggan dalam menciptakan program viral marketing yang sukses adalah untuk membuat pesan viral yang menarik bagi individu dengan potensi jaringan sosial potensial (JSP) dan yang memiliki probabilitas tinggi yang disajikan dan disebarkan oleh orang-orang dan pesaing mereka dalam komunikasi mereka dengan orang lain dalam waktu singkat.
Untuk melakukan viral marketing dapat bekerja dengan baik dengan mempertimbangkan etika penyampaian atau penggalian informasi, maka perlu dilakukan penyampaian informasi yang sebenarnya kepada calon penerima pesan dan dilakukan dilingkungan yang tepat bagi mereka sebagai calon pelanggan. Sebagaimana disampaikan professors Andreas Kaplan dan Michael Haenlein, dengan mengenal tiga bagian berikut;
a) Penyampai Pesanb) Pesan
c) Lingkungan
Berbagai media yang sering dilibatkan dan dimanfaatkan oleh Viral marketing, antara lain sebagai berikut;
a) layanan partisipasi pelanggan dan polling;b) kontribusi organisasi-Industri khusus;
c) mesin pencari internet dan blog;
d) integrasi smartphone Ponsel;
e) beberapa bentuk cetak dan pemasaran langsung;
f) layanan web target pemasaran;
g) Search engine optimization (SEO);
h) Sosial media optimasi (SMO);
i) televisi dan radio;
Pemasaran menggunakan video merupakan perluasan model pemasaran tetapi berfungsi sebagai media alternatif bagi perusahaan atau lembaga untuk menyampaikan pesan mereka kepada masyarakat yang lebih luas, dan mendapatkan lebih banyak tanggapan. Menjadikan media audio visual, yang merubah artikel menjadi video dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membaca artikel tentang penyampaian pesan atau iklan.
Membuat artikel video untuk pemasaran merupakan model yang sangat menjanjikan untuk melakukan pemasaran dan iklan melalui media internet yang dapat dibuat dalam durasi yang relatif singkat, sekitar 2-5 menit video tentang topic yang spesifik dengan menggunakan konten tentang artikel dan sumber teks yang lain. Kemudian video diupload ke berbagai situs video sharing seperti youtube untuk didistribusikan ke berbagai masyarakat, baik secara terbatas di jejaring social, maupun media social dan website atau blog dengan menyisipkan link ataupun embed (sisipan video).
Beberapa perangkat lunak opensource/freeware yang dapat kita gunakan untuk mengolah video sebagai media pemasaran adalah sebagai berikut;
a) Avidemux (http://avidemux.sourceforge.net/download.html - win, linux)b) Blender (http://www.blender.org/download// - linux, windows, mac)
c) Cinelerra (http://cinelerra.org/getting_cinelerra.php - linux )
d) Kdenlive (http://kdenlive.org/ - linux, mac)
e) Kino (http://www.kinodv.org/article/static/1 - linux)
f) OpenShot (http://www.openshot.org/download - linux)
g) VirtualDub (http://www.virtualdub.org/download.html)
h) Lightworks (http://www.lwks.com)
i) Pinnacle Videospin (http://videospin.en.softonic.com)
j) Windows Movie Maker (http://www.windows-movie-maker.org/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar